Pengembangan Sistem Informasi Geografis wilayah tertentu untuk memetakan daerah penghasil padi dan pertumbuhan hasil padinya. Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat dimanfaatkan pada bidang pertanian untuk mengetahui daerah potensi produksi padi serta penyebaran produksi padi, yang dapat menggambarkan potensi suatu derah dalam memproduksi padi dengan dukungan sumberdaya pertanian yang dimiliki tiap daerah. Adanya perbedaan regional yang nyata dalam ekosistem tanah, iklim, dan cra bercocok tanam menyebabkan perbedaan daerah dalam memproduksi padi. Pemetaan daerah potensi produksi padi serta penyebaran produksi padi bermanfaat sebagai analisis awal pengelompokan daerah menurut potensi produksi padi. Selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan faktor-faktor produksi padi yang paling berpengaruh di daerah tersebut dengan melakukan analisis produksi padi. Analisis ini diharapkan dapat membantu bagi para penentu kebijakan dibidang pertanian khususnya dalam usaha meningkatkan produksi padi sehingga pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan petani sebagai bagian terbesar penduduk Indonesia. Pemetaan potensi suatu daerah dalam hal produksi padi, dengan didukung oleh sumberdaya pertanian (sumberdaya alam dan sumberdaya manusia). Pengguna dibuatka proram dialog antarmuka untuk melakukan input data dan selanjutnya sistem melakukan proses transformasi instruksi . Dengan sistem ini juga dapat ditemukan fungsi produksi padi setiap kabupaten yaitu berupa koefisien faktor-faktor produksi padi sekaligus mendeskripsikan karakteristik dari setiap kabupaten berdasarkan analisis model fungsi produksi padi untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang memiliki peran besar dalam produksi padi pada masing-masing daerah di Indonesia. Beberapa implikasi kebijakan di bidang pertanian padi bagi para pengambil keputusan bidang pertanian dibahas dengan perbandingan antar wilayah kabupaten mengenai produksi padi yang dihasilkan dengan dukungan sumberdaya pertanian yang dimiliki kabupaten tersebut. Dengan SIG diharapkan petani padi di Indonesia dapat informasi yang menunjang keputusan mereka dalam memilih bibit padi yang sesuai untuk tiap musim yang berbeda. Dengan begitu diharapkan produsi padi di Indonesia mengalami surplus.